TETAP SETIA

1 Korintus 15:58

Karena itu, saudara-suadaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payahmu tidak sia sia.

‘Selidiki aku, lihat hatiku, apakah ku sungguh mengasihi Mu Yesus? Kau yang maha tahu dan menilai hidupku, tak ada yang tersembunyi bagi Mu. Reff: Tlah kulihat, kebaikanMu, yang tak pernah habis di hidupku, kuberjuang sampai akhirnya, Kau dapati aku tetap SETIA’

Lagu Tetap Setia adalah lagu yang memiliki makna mendalam bagi saya pribadi, dan pada prakteknya saya akan selalu kesulitan menyanyikan kalimat ‘Kau dapati aku tetap SETIA’. Pertama kali lagu ini benar benar menyentuh hati saya adalah pada waktu lagu ini dinyanyikan saat menutup rapat pleno terakhir majelis GKP Bandung periode yang lalu. Banyak dari kami yang menitikkan air mata dan terbata bata menyanyikannya, terlebih oleh rekan rekan majelis yang akan mengakhiri pelayanannya di kemajelisan dikarenakan sudah melayani selama 2 periode ataupun yang usianya sudah melampaui batas usia atas seorang majelis jemaat. 

Pelayanan di ladang Tuhan memang bukan perkara yang mudah, pelayanan dalam ranah/ posisi apapun selalu memiliki tantangan yang berat. Di awal kita diteguhkan untuk menjadi seorang pelayan, entah itu sebagai seorang pengurus komisi, pengurus sektor ataupun sebagai seorang penatua, mungkin kita memiliki suatu semangat dan pengharapan yang besar. Namun seiring dengan waktu, kita akan menemukan begitu banyak halang rintang dan pencobaan, baik yang berkaitan langsung dengan bidang pelayanan kita, maupun dengan aspek aspek kehidupan pribadi kita, yang mempengaruhi kinerja pelayanan kita.

Pencobaan dalam pelayanan di ladang Tuhan sudah pasti ada yang berasal dari si iblis, pencobaan pencobaan si iblis itu datang melalui perkara perkara yang amat sangat logis dan manusiawi. Semua pencobaan itu dibuat agar kita menjadi mundur dan tawar hati dalam pelayanan. Kita mungkin mengalami perbedaan pendapat,   perbedaan cara pandang, hasutan/ fitnah, rasa jenuh dan bosan, hingga kepada rasa marah, sakit hati dan dendam.  Berbagai macam pencobaan itu pasti akan menyinggahi kita dan membuat kita semacam undur dalam pelayanan, disinilah kita diuji, apakah kita bisa tetap bertahan dan berjuang ataukah menyerah, mundur dan hilang sama sekali.

Untuk kita yang sedang undur, jenuh, lelah dan putus asa dalam pelayanan, mari kita berjuang untuk, jika memakai istilah yang sedang trend saat ini “self healing”. Coba kita ingat ingat kembali apa yang membuat kita terpanggil untuk melayani? Tidak ada yang ‘kebetulan’ bagi Tuhan, saat Tuhan sudah memanggil kita untuk menjadi pelayan Nya, maka sesungguhnya Dia memperlengkapi kita untuk bisa melakukan dan memperjuangkan tugas pelayanan kita. Lewat pelayanan, sesungguhnya kita menerima 1 paket istimewa dari Tuhan, yaitu: MENDAPAT berkat, MENJADI berkat dan MENJADI SALURAN berkat Tuhan bagi sesama. Mari tetap berjuang dan tetap setia dalam pelayanan kita dimanapun dan dalam peran apapun, tidak ada yang terlalu kecil atau pun sia sia dari upaya pelayanan yang kita perjuangkan. Biarlah pada saat nya kita bisa merasa bangga dan terharu saat menyanyikan kalimat ‘Kau dapati aku tetap SETIA’. (STP)