“Sebab Aku memberikan teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat”
Sebagai orang kristen kita harus mempunyai sifat seperti Tuhan Yesus dan harus meneladaniNya, baik dalam perkataan maupun perbuatan kita, Tuhan Yesus sumber dari segala sumber kasih dan berkat. Mengasihi berarti memberi perhatian pada orang lain, serta menjaga sikap dan perbuatan kita sehingga tidak membuat orang lain tersinggung.
Teladan Tuhan Yesus dalam perkataan dan perbuatan:
- Perkataan dan perbuatanNya itu penuh kuasa
Pada Lukas 4 : 32 : ”Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa”. Tidak ada perkataan dan perbuatan Yesus yang sia-sia dan hampa. Bila ingin meneladani hal ini, maka kita harus terlebih dahulu menyimpan, tinggal dan hidup dalam Firman Tuhan.
- PerkataanNya memberi kehidupan
Pada Yohanes 6 : 63: ”Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup”
Yang membuat manusia hidup adalah Roh Allah. Kekuatan manusia tidak ada gunanya. Kata-kata yang diucapkanNya adalah Roh Allah dan kata-kata yang memberi hidup. Allah ingin agar perkataan kita menjadi pohon kehidupan yang memulihkan semangat dan kekuatan kepada orang disekitar kita.
- Perkataan dan perbuatanNya selalu menentang kemunafikan dan kedurjanaan
Pada Matius 23 : 23: ”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Tuhan Yesus selalu bertentangan dengan para ahli Taurat dan orang Farisi, karena mereka selalu bersikap munafik, merasa benar sendiri, mengabaikan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita arti melayani yang sesungguhnya, sikap melayani dimulai dari kerendahan hati. Hakekat pelayanan adalah saling membangun, saling menasehati, saling bertolong-tolongan. Dimata Tuhan kita adalah sederejat. Dengan meneladani perbuatan Tuhan Yesus, maka kehidupan kita akan sangat berarti, karena akan memberikan berkat tidak saja bagi kita sendiri tetapi juga bagi orang yang ada disekitar kita.
Dan kita harus ingat bahwa Dia, Tuhan kita Yesus Kristus, Dia bukan hanya memberitakan kebenaran Firman Tuhan. Tetapi juga menjadi pelaku Firman.
Dia memberikan teladan bagi setiap kita. Dia tidak sekedar bicara tetapi Dia juga menjadi pelaku Firman.
Mengikuti teladan Tuhan Yesus itulah yang harus kita lakukan. Tuhan memberkati. Amin. (DRS)